Tips Olahraga untuk Pasien Diabetes
Aktivitas fisik untuk pengendalian dan pencegahan diabetes melitus yang direkomendasikan adalah sesi 30 menit minimal 3-4x seminggu (atau idealnya setiap hari) bagi orang dewasa dan 60 menit bagi anak-anak dan remaja.
Aktivitas dapat dibagi menjadi beberapa sesi, setiap sesi 10-15 menit. Kegiatan yang direkomendasikan adalah kegiatan yang meningkatkan pernapasan dan denyut jantung dan menyebabkan sedikit berkeringat, misalnya berjalan, berkebun, berenang, atau membersihkan rumah. Lakukan peningkatan intensitas dan lama latihan secara bertahap.
Sebagai alternatif, Anda juga dapat memilih sesi olah raga 3 kali seminggu masing-masing selama 20 menit dengan kegiatan yang lebih berat, misalnya jogging, berlari, kelas aerobik, dan sebagainya. Jangan lupa untuk tetap melakukan pemasanan dan pendinginan untuk mencegah cedera otot.
TIPS Latihan Untuk Pasien Diabetes
- Sebelum memulai latihan, pasien diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokternya, untuk memastikan bahwa kegiatan latihan yang dipilihnya cukup aman dan sesuai dengan keadaan fisiknya, misalnya jika pasien sudah memiliki masalah pada saraf kaki atau pembuluh darah matanya. Selain itu, dokter dapat menyesuaikan kadar obat atau insulin serta porsi makanan yang diberikan sehingga mencegah terjadinya keadaan hipoglikemik.
- Berlatihlah dengan seseorang yang mengetahui bahwa Anda adalah seorang penderita diabetes dan mengetahui apa yang harus ia lakukan jika Anda mendadak mengalami hipoglikemik.
- Bawalah makanan kecil saat berolah raga, misalnya sekotak kismis atau permen, untuk digunakan jika Anda mengalami hipoglikemik.
- Jika tidak didampingi, gunakanlah gelang atau atribut yang menunjukkan bahwa Anda adalah penderita diabetes.
- Gunakan sepatu dan kaos kaki katun yang nyaman. Gantilah kaos kaki yang sudah basah.
- Setelah berolah raga, lakukan pemeriksaan pada kaki Anda untuk mencari adanya kemerahan, lecet, luka atau kulit melepuh.
- Minumlah cukup air putih sebelum, selama dan setelah latihan untuk mencegah dehidrasi.
- Jangan mengabaikan nyeri yang Anda rasakan. Segera hentikan latihan jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri.
- Pilihlah aktivitas yang Anda gemari sehingga Anda dapat menjalani aktivitas tersebut dengan senang hati secara rutin. Kegiatan yang dapat dipilih misalnya berjalan, mendaki gunung, aerobik, berdansa, bersepeda, bermain basket, tenis, voli, dan lain sebagainya.
Ayah saya mengidap DM sudah 2 tahun ini,dia biasa olahraga berjalan di pagihari,satuhari kakinya menginjak pecahan kaca,dan terluka,akhirnya dibawa ke dokter tuk pembersihan,karna olahraga tidak memakai alas kaki,setelah sembuh,dia rutin kembali berolahraga,sekarang memakai sendal,tak ada masalah hingga 2 hari yg lalu,kaki ayah saya membengkak kembali, yg saya tanyakan apa yg harus di lakukan,saya ajak k dokter dia tidak mau, karna bekas luka yg lama sudah rapat,tidak ada bekas luka, penanganannya seperti apa??mohon secepatnya dijawab.
Saya pernah mendapatkan gluquidone 30mg. Sesuai petunjuk saya harus minum 3 kalu sehari, ttp ketika minum 1 tablet (siang sebelum makan) kira kira 1 jam kemudian menjadi lemas , gemetar dan saya langsung minum teh manis sambil berbaring. Beberapa saat kemudian badan terasa lebih baik. Apakah saya mengalami hipoglokemik ?
Suatu saat dari dokter lain saya diberi onglyza 5 mg untuk diminum satu kali ttp tidak memberi efek lemas . Mohon komentar / pendapat dokter
Terimakasih